BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
IPA berasal dari kata sains yang berarti alam. Menurut Suyoso
(1998:23) Sains merupakan pengetahuan hasil kegiatan manusia yang bersifat
aktif dan dinamis tiada henti-hentinya serta diperoleh melalui metode tertentu
yaitu teratur sistematis, berobjek, bermetode dan berlaku secara universal.
Menurut Abdullah (1998:18) IPA merupakan pengetahuan teoritis yang diperoleh
atau disusun dengan cara yang khas atau khusus, yaitu dengan melakukan
observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan yang terkait. Dari
kesimpulan tersebut dapat disimpulkan bahwa IPA merupakan pengetahuan dari
hasil kegiatan manusia yang diperoleh dengan menggunakan langkah-langkah ilmiah
yang berupa metode ilmiah dan didapatkan dari hasil eksperimen atau observasi
yang bersifat umum sehingga akan terus disempurnakan .
IPA merupakan ilmu pengetahuan yang berkaitan erat dengan cara
mencari tahu tentang alam secara sistematis melalui suatu proses penemuan.
Proses pembelajaran IPA lebih menekankan pada pemberian pengalaman secara
langsung untuk mengembangkan kompetensi siswa agar memahami alam sekitar yang
dilakukan secara inkuiri ilmiah (scientific
inquiry). Carin dan sund (1993) mendefinisikan IPA sebagai
“pengetahuan yang sistematis dan tersusun secara teratur, berlaku universal dan
berupa kumpulan data hasil observasi dan eksperimen.
|
Untuk memecahkan masalah diatas guru melakukan perbaikan
pembelajaran yang menekankan pada PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA TERHADAP
PELAJARAN IPA MATERI SIFAT DAN PERUBAHAN WUJUD BENDA DENGAN METODE DEMONSTRASI
BAGI SISWA KELAS IV SDN JOGOMERTO I KECAMATAN TANJUNGANOM KABUPATEN NGANJUK.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang permasalahan sebagaimana tersebut
didepan, maka rumusan masalah yang dikemukakan yaitu : bagaimana metode demonstrasi
dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa terhadap pelajaran IPA meteri sifat dan perubahan wujud benda bagi siswa
kelas IV SDN Jogomerto I ?
C. TUJUAN PERBAIKAN
Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk mendeskripsikan
efektifitas metode demonstrasi dan menganalisis tingkat keberhasilan metode
demonstrasi dalam pembelajaran IPA materi sifat dan perubahan wujud benda pada
sisiwa kelas IV SDN Jogomerto I.
D. MANFAAT PERBAIKAN
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi;
1.
Guru
Sebagai bahan
kajian dalam meningkatkan kinerja dan mutu pendidikan di kelasnya.
2.
Siswa
Sebagai masukan
bagi siswa untuk benar-benar memanfaatkan metode demonstrasi di kelasnya dalam
rangka meningkatkan prestasi belajar dan pemahaman terhadap pelajaran IPA.
3.
SDN Jogomerto I
Dengan hasil
penelitian ini diharapkan SDN Jogomerto I dapat lebih meningkatkan penerapan
metode demonstrasi agar hasil belajar dan pemahaman siswa lebih baik dan
dimungkinkan untuk diterapkan pada pelajaran lain dan tingkat kelas lainnya.
|
KAJIAN PUSTAKA
A. Pembelajaran IPA di SD
Sains atau Ilmu Pengetahuan Alam adalah ilmu yang pokok bahasannya
adalah alam dengan segala jenis isinya. Menurut Powler (dalam Winataputra,
1993), sains adalah ilmu yang sistematis dan dirumuskan dengan mengamati
gejala-gejala kebendaan, dan didasarkan terutama atas pengamatan induksi. Carin
dan Sund (1993) mendefinisikan sains sebagai pengetahuan yang sitematis atau
tersusun secara teratur, berlaku umum, dan berupa kumpulan dat hasil observasi
dan eksperimen.
Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat
membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang
alam sekitar.
Carin dan Sund (1993:26) menyimpulkan bahwa hakikat IPA meliputi
empat unsur utama yaitu :
1.
Sikap; rasa ingin tahu tentang
benda, fenomena alam, makluk hidup, serta hubungan sebab akibat yang
menimbulkan masalah baru yang dapat dipecahkan melalui prosedur yang benar, IPA
bersifat open head.
2.
Proses; prosedur pemecahan
masalah melalui metode ilmiah yang meliputi penyusunan hipotesis, perancangan
eksperimen, evaluasi, pengukuran dan penarikan kesimpulan
3.
Produk; berupa fakta, teori,
prinsip dan hokum
4.
Aplikasi; penerapan metode
ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan sehari-hari
B. Tujuan Pembelajaran IPA
di SD
Pembelajaran IPA di SD pada prinsipnya
untuk mengembangkan daya piker dan kreatifitas murid dalam belajar menemukan
dan membuktikan tentang teori alam serta kehidupan.
|
Berdasarkan
uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran IPA di SD adanya
kemampuan murid untuk memiliki sikap ilmiah dan berproses secara ilimiah
terhadap berbagai aspek dalam kehidupan sehari-hari dan lingkungan alam sekitar
manusia dengan melakukan penyelidikan ilmiah dalam membuktikan teori.
C. Pengertian Metode
Metode merupakan pengimplementasian rencana yang telah disusun dalam
kegiatan nyata untuk merealisasikan strategi yang merujuk pada perencanaan untuk
mencapai suatu keberhasilan.
D. Metode Demonstrasi
1. Pengertian Metode Demonstrasi
Metode
demonstrasi adalah metode mengajar dengan menggunakan peragaan untuk
memperjelas suatu pengertian atau memperlihatkan bagaimana berjalannya suatu
proses pembentukan tertentu pada siswa (http://www.scibd.com/doc/30423376/Pengertian-Metode-Demonstrasi,
diakses tanggal 20-03-2011).
Metode demonstrasi baik digunakan untuk mendapatkan gambaran yang
lebih jelas temtang hal-hal yang berhubungan dengan proses mengatur sesuatu,
membuat sesuatu membandingkan sesuatu cara dengan cara lain dan untuk
mengetahui aatu melihat kebenaran sesuatu (Hamalik, 1991).
2. Aspek Penting Penggunaan Metode Demonstrasi
a.
demonstrasi akan menjadi metode
yang tidak wajar apabila alat yang di demonstrasikan tidak bisa di amati dengan
seksama oleh siswa siswa.
b.
Demonstrasi menjadi kurang
efektif bila tidak diikuti oleh aktifitas mereka sebagai pengalaman yang
berharga.
c.
Tidak semua hal dapat di
Demonstrasikan di kelas karena sebab alat yang terlalu besar atau berada di
tempat lain yang tempatnya jauh dari
kelas.
3. Kelebihan Metode Demonstrasi
a.
Perhatian anak didik di
pusatkan, dan titik berat yang dianggap penting oleh guru dapat diamati
b.
Perhatian anak didik akan lebih
terpusat pada apa yang di demonstrasikan, jadi proses anak didik akan lebih
terarah dan akan mengurangi perhatian anak didik kepada masalh lain
c.
Dapat merangsang siswa untuk
lebih aktif dalam mengikuti proses belajar
d.
Dapat menambah pengalaman anak
didik secara langsung
e.
Dapat membantu siswa ingat
lebih lama tentang materi yang disampaikan
f.
Dapat mengurangi kesalahpahaman
karena pengajaran lebih konkrit
g.
Dapat menjawab semua masalah
yang timbul di dalam pikiran setiap siswa karena ikut berperan serta secara
langsung
4. Kelemahan Metode Demonstrasi
a.
Memerlukan waktu yang cukup
banyak
b.
Apabila kekurangan media,
metode demonstrasi menjadi kurang efisien
c.
Memerlukan biaya yang cukup
mahal, terutama untuk membeli bahan-bahannya
d.
Memerlukan tenaga yang tidak
sedikit
e.
Apabila siswa tidak aktif maka
metode demonstrasi menjadi tidak efektif
5. Tahap Penerapan Metode Demonstrasi
a.
Tahap persiapan
1)
Merumuskan tujuan yang baik
dari sudut kecakapan atau kegiatan yang diharapkan yang dapat tercapai setelah
metode demonstrasi berakhir.
2)
Menetapkan garis-garis besar
langkah-langkah demonstrasi yang akan dilaksanakan
3)
Memperhitungkan waktu yang
dibutuhkan
4)
Selama demonstrasi berlangsung
guru harus instropeksi diri apakah :
a)
Keterangan-keterangan dapat di
dengar dengan jelas oleh sisiwa
b)
Apakah semua media yang
digunakan telah ditempatkan pada posisi yang baik, hinngga semua dapat melihat
semuanya dengan jelas
c)
Siswa disarankan membuat
catatan yang dianggap perlu
d)
Menetapkan rencana penilaian
terhadap kemampuan anak didik
b.
Tahap Pelaksanaan
1)
Memeriksa hal-hal tersebut di
atas untuk kesekian kalinya
2)
Melakukan demonstrasi dengan
menarik perhatian siswa
3)
Mengingat pokok-pokok materi
yang akan di demonstrasikan agar mencapai sasaran
4)
Memperhatikan keadaan siswa,
apakah semuanya mengikuti demonstrasi dengan baik
5)
Memberikan kesempatan pada
siswa untuk aktif
6)
Menghindari ketegangan
c.
Evaluasi
E. Prestasi Belajar
1.
Teori Belajar
Teori belajar dapat dikelompokkan
menjadi empat kelompok sebagaimana dikemukakan Sardiman (2006: 24 ) yaitu ;
a.
Behaviorisme
b.
Kognitivisme
c.
Teori belajar berdasarkan
Psikologi Sosial
d.
Teori belajar Gagne
Berdasarkan empat teori diatas dapat
disimpulkan bahwa belajar adalah suatu perbuatan yang dilakukan secara sengaja
oleh seseorang sehingga terjadi perubahan pada dirinya baik dari aspek wawasan,
pengetahuan, psikologis, dan hal ini dapat dipengaruhi oleh dua faktor utama
yaitu yang datangnya dari dalam diri individu dan yang datangnya dari luar diri
individu.
2.
Pengertian Belajar
Belajar diidentifikasikan oleh para ahli dengan sudut pandang yang
berbeda meskipun pada dasarnya tidak terlalu jauh, berikut definissi belajar
menurut beberapa ahli ;
a.
Roestiyah (1995: 8), belajar
adalah perubahan individu dalam kebiasaan, pengetahuhan dan sikap.
b.
Sudjana (1989 :28), belajar
adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri melalui
proses melihat, mengamati dan memahami sesuatu.
c.
Slameto (1995: 5), belajar
adalah proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru secar keseluruhan, sebagian hasil pengalaman sendiri dan
interaksi dengan lingkungan.
d.
Hamalik (1993: 6), belajar
merupakan suatu bentuk perubahan dari seseorang yang dinyatakan dalam cara
bertingkah laku yang baru.
3.
Pengertian Prestasi Belajar
Masalah hasil belajar anak didik tidak dapat dipisahkan dari
keberhasilan belajar atau prestasi belajar , beberapa pendapat dari para ahli
mengenai hal yang terkait dengan prestasi atau hasil belajar ;
a.
Menurut WJS Poerwadarminta
(1993 :768) prestasi belajar adalah hasil yang dicapai atau yang dikehendaki
b.
Menurut Soemartono (1971 : 8)
prestasi belajar adalah suatu nilai yang menunjukkan nilai hasil belajar yang
dicapai menurut kemampuan anak dalam mengerjakan sesuatu pada saat itu
c.
Menurut Simon Blom (dalam Piet
Sihertian dan fran Mataheru, 1981 : 68 ) menjelaskan bahwa prestasi belajar
mencakup beberapa aspek yaituaspek kognitif, aspek efektif dan aspek
psikomotorik.
d.
Djamarah dan Zain (2002: 121),
mengatakan setiap proses belajar selalu menghasilkan hasil belajar
e.
Djamarah (2000: 119),
mengemukakan suatu proses belajar dinyatakan berhasil apabila tujuan
pembelajaran dapat tercapai.
4.
Faktor yang mempengaruhi
prestasi belajar
a.
Menurut Wasty Sumanto (1979 :
23) :
1)
Faktor Stimulus
Segala hal diluar individu yang merangsang untuk mengadakan reaksi
atau perubahan belajar, penegasan serta suasana lingkungan eksternal yang harus
diterima dan dipelajari.
2)
Faktor Metode Mengajar
Metode mengajar guru sangat mempengaruhi terhadap belajar siswa,
dengan kata lain yang dipakai guru dalam mengajar sangat memberikan rangsangan
dalam mencapai prestasi belajar.
3)
Faktor Individual
Selain kedua faktor tersebut,
faktor individu sangat besar sekali pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan
perkembangan anak. Semakin dewasa suatu individu semakin tua usia individu
berarti semakin kuat dan lebih sanggup melaksanakan tugas yang lebih berat.
b. Berdasarkan data dari www.dedenbinlaode.blogspot.com, akses
tanggal 23 maret 2011. Bahwa hasil
belajar murid dapat dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu;
1)
Faktor Guru yang yang terdiri ;
a)
Perangkat pembelajaran yang
meliputi ; RPP, silabus, media pembelajaran dan penilaian
b)
Metode pembelajaran
2)
Dari aspek anak menurut Syah
(2002: 144)
a)
Faktor internal anak, yang
meliputi; faktor psikis dan psikologis (intelegensi, sikap, bakat, minat, dan
motivasi)
b)
Faktor eksternal anak, yang
meliputi lingkungan social, non social dan pendekatan belajar
c. Bentuk
prestasi belajar yang dijadikan acuan pengembangan instrumen adalah pilihan
kemampuan siswa pada taraf kemampuan kognitif. Adapun domain kognitif dalam
taksonomi Bloom dapat dipilih atas 6 tingkatan diantaranya :
1)
Pengetahuan (ingatan)
Dalam taksonomi Bloom,
pengetahuan merupakan sasaran belajar tingkat paling rendah.
2)
Pemahaman
Kemampuan
pada tingkat ini memilki tingkat yang lebih baik dibandingkan kemampuan yang
berupa pengetahuan.
3)
Penerapan
Tingkah laku pada tingkat
ini mleiputi kemampuan siswa untuk menggunakan konsep, metode, hukum, teori
yang terdapat pada suatu bidang ilmu. Hasil belajar pada tingkat ini mencerminkan
pengertian yang lebih tinggi dibandingkan pemahaman.
4)
Analisis
Analisis
menyangkut pemahaman dan penerapan yaitu materi menjadi
bagian-bagian tersebut.
5)
Sintesis
Sintesis merupakan
kemampuan siswa untuk memadukan teori yang satu dengan yang lain, prinsip yang
satu dengan prinsip yang lain, hukum yang satu dengan yang lain sehingga
menghasilkan suatu teori, prinsip atau hukum yang sifatnya baru. Untuk
tingkatan ini siswa benar-benar dituntut kretifitasnya.
6)
Evaluasi
Evaluasi ini merupakan
tertinggi domain kognitif. Pada tingkat ini siswa dituntut untuk
mempertimbangkan suatu pernyataan, uraian, pekerjaan berdasarkan kriteria
tertentu yang telah ditetapkan.
|
PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. Subjek Penelitian
1.
Lokasi dan Waktu
Pelaksanaan
Penelitian
ini dilaksanakan di SDN Jogomerto I Kecamatan Tanjunganom Kabupaten Nganjuk
Kelas IV semester I Tahun Pelajaran 2011/2012 pada mata pelajaran IPA materi
sifat dan perubahan wujud benda. Penelitian ini dilakukan 2 siklus, siklus I
dilaksanakan hari senin tanggal 17 Oktober 2011. Siklus II dilaksanakan hari
senin tanggal 24 Oktober 2011.
2.
Subjek Penelitian
Subjek
Penelitian adalah siswa kelas IV SDN Jogomerto I dengan jumlah siswa 22 yang
terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan.
Subjek penelitian kelas IV SDN JOGOMERTO I
No
|
Nama
|
Laki-laki
/ Perempuan
|
1
|
Adi Junianto
|
L
|
2
|
Ayu Oktafiana
|
P
|
3
|
Ade Suryatika
|
L
|
4
|
Bagus Riyan P
|
L
|
5
|
Dita Ayu Damayanti
|
P
|
6
|
Della Aries Pratika
|
P
|
7
|
Efi Nur Laili
|
L
|
8
|
Eko Achmad Mochid
|
L
|
9
|
Ifa Nur Laela
|
P
|
10
|
Indah Dwi Ristanti
|
P
|
11
|
Ivan Ari Sandi
|
L
|
12
|
M. Dany Kurniawan
|
L
|
13
|
M. Dony Kurniawan
|
L
|
14
|
M. Ardian
|
L
|
15
|
Risma Andantyas A
|
P
|
16
|
Regar Andhika B
|
L
|
17
|
Riskha May S
|
P
|
18
|
Shelvi Rahmawati
|
P
|
19
|
Sherli Rahmawati
|
P
|
20
|
Tri Sandi
|
L
|
21
|
Saga P
|
L
|
22
|
Ibnu Salis
|
L
|
B. Deskripsi Per Siklus
Proses dan hasil belajar mata pelajaran
IPA merupakan bahan untuk menyusun rencana perbaikan pembelajaran. Dalam hal
ini penulis dibantu teman sejawat untuk menetapkan materi dan strategi pelajaran
agar kualitas pembelajaran lebih baik lagi. Pelaksanaan perbaikan ini
menggunakan siklus untuk mengevaluasi dan mengetahui permasalahan dalam proses
pembelajaran. Siklus ini dilakukan dalam dua tahap yaitu siklus I dan siklus II
yang menggunakan metode demonstrasi dengan alur pelaksanaan sebagai berikut :
1.
Siklus
I
a.
Perencanaan Tindakan
Perbaikan
pembelajaran siklus I direncanakan akan dilaksanakan pada pelajaran IPA materi
Sifat dan Perubahan Wujud Benda kelas IV di SDN Jogomerto I pada hari senin tanggal 17 Oktober 2011.
Pada
tahap ini kegiatan berupa penyusunan perangkat pembelajaran yang meliputi:
1)
Menyusun RPP (Rencana
Perbaikan Pembelajaran) untuk mata pelajaran IPA (terlampir)
2)
Menyusun ringkasan
materi (terlampir)
3)
Disamping itu dalam
penelitian untuk memperoleh data pembelajaran perlu dilakukan pengamatan/
observasi oleh karena itu perlu dibuat pedoman pengamatan sebagaimana
dikemukakan dalam lampiran
4)
Menyusun soal evaluasi
beserta kuncinya (terlampir)
5)
Menyusun format pedoman
penilaian (terlampir)
b.
Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan
perbaikan pembelajaran siklus I sesuai dengan yang tertuang dalam RPP (Rencana
Perbaikan Pembelajaran) yaitu ;
No
|
Kegiatan
|
Pengelolaan
|
|
Waktu
|
Siswa
|
||
1
2
3
|
Kegiatan Awal
-
Apersepsi
Ø Menggali pengetahuan awal, guru bertanya “Bagaimana bentuk air
yang diletakan di dalam gelas?
Ø Menyampaikan materi pokok
“Anak-anak hari ini kita akan mempelajari tentang sifat berbagai
wujud benda.”
Ø Menyampaikan tujuan pembelajaran
“Anak-anak tujuan pembelajaran kali ini adalah agar kalian tahu
jenis benda dan sifat benda.”
Kegiatan Inti
Ø Guru menunjukkan alat peraga yang akan digunakan
Ø Menggali pengetahuan prasyarat bertanya “Bagaimana bentuk air di
dalam gelas?apakah sama dengan air di gallon?
Ø Guru membagi LK percobaan “ sekarang coba kalian demonstrasikan
percobaan ini sesuai perintah pada LK
Ø Kelompok melakukan percobaan dan pengamatan sesuai petunjuk dalam
LK, mencatat data percobaan dengan dipandu guru
Ø Siswa mendiskusikan data percobaan dan membuat kesimpulan dari
hasil percobaan
Ø Guru menghubungkan konsep tentang
sifat-sifat benda cair,padat dan gas.
Kegiatan Akhir
Ø Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya “dari materi
yang kita pelajari hari ini ada yang bertanya atau masih bingung?
Ø Guru memberi kesimpulan dan penguatan dari materi yang telah
dibahas.
Ø Siswa mengerjakan post tes pembelajaran “sekarang kalian kerjakan
soal ini secara individu!
Ø Pembahasan soal post tes akhir pembelajaran
Ø Refleksi
|
5’
45’
20’
|
Klasikal
Klasikal
Klasikal
Klasikal
Klasikal
Kelompok
Kelompok
Kelompok
Klasikal
Klasikal
Klasikal
Individu
Klasikal
Klasikal
|
c.
Tahap Observasi
Observasi dilaksanakan pada saat pelaksanaan
pembelajaran berlangsung, dilakukan pengamat (observer) dengan menggunakan
lembar observasi proses yang telah disiapkan.
Selama dalam kegiatan perbaikan
pembelajarn siklus I peneliti dibantu oleh teman sejawat melakukan pengamatan
terhadap proses pembelajaran. Pengamatan yang dilakukan terhadap peneliti
meliputi;
1) Kesesuaian kegiatan dengan RPP
2) Penyampaian materi Pembelajaran
3) Pengelolaan Kelas
Sedangkan pengamatan yang dilakukan terhadap siswa meliputi;
1) Bagaimana kerja sama dengan anggota
kelompok saat pembelajaran,
2) Bagaimana keaktifan siswa dalam kegiatan
demonstrasi
3) Bagaimana gagasan-gagasan/ ide yang
dituangkan saat proses demonstrasi
Dari hasil pengamatan baik yang dilakukan oleh peneliti
maupun teman sejawat, akan sangat membantu untuk mengetahui kekurangan yang
terjadi selama kegiatan pembelajaran berlangsung, sehingga peneliti bisa
memperbaiki kekurangan tersebut pada kegiatan pembelajaran berikutnya
d.
Tahap Refleksi
Pada akhir siklus I peneliti bersama teman sejawat
(observer) melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang telah
berlangsung. kegiatan yang dilakukan untuk mencari kelemahan di dalam proses
pembelajaran yang telah berlangsung. Apabila hasil yang dicapai dalam perbaikan
pembelajaran belum mencapai hasil seperti yang diharapkan, maka hasil refleksi
digunakan untuk merancang tindakan pembelajaran selanjutnya dengan memperbaiki
kelemahan pada pembelajaran sebelumnya. Berikut hasil refleksi selama kegiatan
pembelajaran berlangsung ;
1) Kegiatan awal
Pada kegiatan awal dapat terlaksana dan berjalan sesuai rencana perbaikan
pembelajaran
2) Kegiatan inti
Pada kegiatan inti ditemukan beberapa kekurangan yang meliputi; beberapa
anak kurang aktif dan terlihat bingung saat demonstrasi.
3) Kegiatan akhir
Pada kegiatan akhir dapat terlaksana dan berjalan sesuai rencana perbaikan
pembelajaran
4) Hasil
Hasil yang diperoleh kurang memuaskan, hal ini terbukti pada kegiatan inti
ada beberapa siswa kurang aktif dan ada yang terlihat bingung. Maka dari itu
dilaksanakan suklus berikutnya untuk memperbaiki kekurangan dan kesalahan pada
siklus I.
2.
Siklus
II
Pada
tahap ini dilaksanakan karena pada siklus I kurang berhasil, dan pada tahap ini
langkah-langkah kegiatan disesuaikan dengan siklus I tetapi ada beberapa
perbedaan pada kegiatan inti adapun tahapan pada siklus II sebagai berikut:
a.
Perencanaan Tindakan
Perbaikan
pembelajaran siklus II direncanakan akan dilaksanakan pada pelajaran IPA materi
Sifat dan Perubahan Wujud Benda kelas IV di SDN Jogomerto I pada hari senin
tanggal 24 Oktober 2011.
Pada
tahap ini kegiatan berupa penyusunan perangkat pembelajaran yang meliputi:
Pada tahap ini peneliti menyiapkan segala sesuatu
yang akan dilakukan dalam penelitian. Hal-hal yang disiapkan pada tahap ini
antara lain adalah :
1) Menyusun Rencana Pembelajaran (RP) dan
Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) (terlampir)
2) Menyusun ringkasan materi (terlampir)
3) Menyusun lembar observasi proses
(observasi)
4) Menyusun soal evaluasi beserta kunciya
(terlampir)
5) Menyusun format pedoman penilaian dan
kriteria penilaian (terlampir)
b.
Pelaksanaan Tindakan
Pada dasarnya pelaksanaan siklus II sama dengan
siklus I. Hal-hal yang sudah baik pada siklus I tetap dipertahankan, sedangkan
kekurangan pada siklus I akan diperbaiki pada siklus II.
Setelah perbaikan pembelajaran pada siklus I
dilakukan, terlihat bahwa siswa mengalami kemajuan dan peningkatan. Untuk
menambah peningkatan pemahaman siswa
perlu dilakukan perbaikan siklus II dengan langkah-langkah sebagai berikut :
No
|
Kegiatan
|
Pengelolaan
|
|
Waktu
|
Siswa
|
||
1
2
3
|
Kegiatan Awal
-
Apersepsi
Ø Menggali pengetahuan awal, guru bertanya “Bagaianakah bentuk air
didalam gelas?
Ø Menyampaikan materi pokok
“Anak-anak hari ini kita akan mempelajari tentang sifat berbagai
wujud benda.”
Ø Menyampaikan tujuan pembelajaran
“Anak-anak tujuan pembelajaran kali ini adalah agar kalian tahu
jenis benda dan sifat benda.
Kegiatan Inti
Ø Guru menunjukkan alat peraga yang akan digunakan
Ø Menggali pengetahuan prasyarat bertanya “Coba kalian lihat
bagaimana bentuk air di dalam gelas di depan ini?
Ø Siswa diberi informasi singkat terkait dengan percobaan yang akan
dilakukan hari ini “hari ini kita akan melakukan percobaan tentang sifat dan
berbagai wujud benda.”
Ø Guru membagi LK percobaan
Ø Guru menjelaskan langkah –langkah percobaan.
Ø Kelompok melakukan percobaan dan pengamatan sesuai petunjuk dalam
LK, mencatat data percobaan dengan dipandu guru
Ø Siswa mendiskusikan data percobaan dan membuat kesimpulan dari
hasil percobaan
Ø Tiap kelompok mempresenta-sikan hasil percobaan, kelompok lain
menanggapi
Ø Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman,
memberikan penguatan dan penyimpulan
Ø Guru menghubungkan konsep tentang sifat benda dalam kehidupan
sehari-hari
Kegiatan Akhir
Ø Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya “dari
pembelajaran yang kita lakukan hari ini ada yang masih bingung atau ada yang
ingin bertanya?
Ø Guru memberi kesimpulan dan penguatan dari materi yang telah
dibahas.
Ø Siswa mengerjakan post tes pembelajaran “sekarang kalian kerjakan
soal ini secara individu!”
Ø Pembahasan soal post tes akhir pembelajaran”sekarang kita bahas
bersama hasil tes yang kalian kerjakan!”
Ø Refleksi
|
5’
45’
20’
|
Klasikal
Klasikal
Klasikal
Klasikal
Klasikal
Klasikal
Kelompok
Kelompok
Kelompok
Kelompok
Klasikal
Klasikal
Klasikal
.
Klasikal
Individu
Klasikal
Individu
Klasikal
Klasikal
|
c.
Tahap Observasi
Observasi dilaksanakan pada saat pelaksanaan
pembelajaran berlangsung, dilakukan pengamat (observer) dengan menggunakan
lembar observasi proses yang telah disiapkan.
Selama dalam kegiatan perbaikan
pembelajarn siklus I peneliti dibantu oleh teman sejawat melakukan pengamatan
terhadap proses pembelajaran. Pengamatan yang dilakukan terhadap peneliti
meliputi;
1) Kesesuaian kegiatan dengan RPP
2) Penyampaian materi Pembelajaran
3) Pengelolaan Kelas
Sedangkan pengamatan yang dilakukan terhadap siswa meliputi;
1) Bagaimana kerja sama dengan anggota
kelompok saat pembelajaran,
2) Bagaimana keaktifan siswa dalam kegiatan
demonstrasi
3) Bagaimana gagasan-gagasan/ ide yang
dituangkan saat proses demonstrasi
Dari hasil pengamatan baik yang dilakukan oleh peneliti
maupun teman sejawat, akan sangat membantu untuk mengetahui kekurangan yang
terjadi selama kegiatan pembelajaran berlangsung, sehingga peneliti bisa
memperbaiki kekurangan tersebut pada kegiatan pembelajaran berikutnya
d.
Tahap Refleksi
Pada akhir siklus II peneliti bersama teman
sejawat (observer) melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang telah
berlangsung. Pelaksanaan pembahasan siklus II berjalan sesuai dengan yang
direncanakan. Peneliti dapat menggunakan metode demonstrasi dan mampu
memberikan pengalaman baru bagi siswa. melalui metode demonstrasi siswa lebih
aktif dalam kegiatan pembelajaran. keaktifan siswa ditunjukkan dengan
ketuntasan siswa dalam menyelesaikan soal evaluasi sifat dan berbagai wujud
benda.
Dalam pelaksanaan
pembelajaran siklus II ini tidak ditemui kendala, berarti hal ini mengandung
maksud kendala yang muncul dalam kegiatan pembelajaran dapat diselesaikan saat
itu juga. Dengan temuan ini maka peneliti berkesimpulan bahwa kriteria
pencapaian penelitian yang telah ditentukan diawal penelitian telah tercapai.
BAB IV
HASIL
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Deskripsi Per Siklus
1.
Siklus I
a. Identifikasi siklus I
Dalam pembelajaran siklus I pemahaman siswa
terhadap materi sifat dan perubahan wujud benda masih kurang, aktivitas belajar
siswa masih rendah dan siswa cenderung pasif saat kegiatan pembelajaran
berlangsung. Dari 22 siswa hanya beberapa siswa yang nilainya sesuai dengan KKM.
Hal ini dikarenakan ada beberapa prosedur pembelajaran yang tidak dilaksanakan
oleh peneliti terutama pada kegiatan inti. Permasalahan ini menjadi acuan
peneliti untuk melakukan perbaikan pada siklus II.
b.
Hasil Observasi Siklus I
Hasil
pengamatan terhadap peneliti oleh teman sejawat
Lembar Pengamatan terhadap peneliti.
Aspek yang diamati
|
Kriteria
|
Skor
|
||
B
|
C
|
K
|
||
I
|
|
Ö
|
|
35
|
II
|
|
Ö
|
|
20
|
III
|
Ö
|
|
|
30
|
Jumlah
|
85
|
Keterangan
Aspek Yang diamati :
I :
Kesesuaian kegiatan dengan RPP
II :
Penyampaian materi Pembelajaran
III :
Pengelolaan Kelas
Kriteria penilaian
Aspek yang diamati
|
Jumlah Penskoran
|
||
Baik (B)
|
Cukup (C)
|
Kurang (K)
|
|
I
|
40
|
35
|
30
|
II
|
30
|
20
|
15
|
III
|
30
|
20
|
15
|
Jumlah
|
100
|
75
|
60
|
Penilaian Proses : 1 + 2 + 3
Hasil pengamatan kelompok dalam siklus I
diperoleh data sebagai berikut :
Data Hasil Pengamatan Kinerja Kelompok.
Nama / Kelompok
|
Aspek yang dinilai
|
Jumlah Skor
|
Nilai Akhir
|
|||||||||||
Keaktifan
|
Kerjasama
|
Gagasan/ Ide
|
||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
|
|
|
Kelompok
1
|
|
|
|
|||||||||||
ADI JUNIANTO
|
|
√
|
|
|
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
8
|
67
|
ADE SURYATIKA
|
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
9
|
75
|
BAGUS RIYAN P
|
|
|
√
|
|
|
√
|
|
|
|
|
√
|
|
8
|
67
|
AYU. O
|
|
|
|
√
|
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
10
|
83
|
DELLA ARIES P
|
|
|
√
|
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
8
|
67
|
Kelompok
2
|
|
|
|
|||||||||||
DITA AYU D
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
|
√
|
|
8
|
67
|
EFI NUR L
|
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
√
|
|
|
8
|
67
|
EKO ACHMAD M
|
|
|
√
|
|
|
√
|
|
|
|
|
√
|
|
8
|
67
|
IFA NUR L
|
|
|
√
|
|
|
√
|
|
|
|
|
√
|
|
8
|
67
|
INDAH DWI R
|
|
|
|
√
|
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
10
|
83
|
Kelompok
3
|
|
|
|
|||||||||||
IVAN ARI S
|
|
|
√
|
|
|
√
|
|
|
|
|
√
|
|
8
|
67
|
M. DANY K
|
|
|
√
|
|
|
√
|
|
|
|
|
√
|
|
8
|
67
|
M. ARDIAN
|
|
|
√
|
|
|
√
|
|
|
|
|
√
|
|
8
|
67
|
RISMA A A
|
|
|
|
√
|
|
|
√
|
|
|
|
|
√
|
11
|
92
|
RISKHAMAY S
|
|
|
|
√
|
|
√
|
|
|
|
|
|
√
|
10
|
83
|
SHELVI R
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
|
|
√
|
10
|
83
|
Kelompok
4
|
|
|
|
|||||||||||
M DONY
K
|
|
√
|
|
|
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
8
|
67
|
REGAR A B
|
|
|
√
|
|
|
√
|
|
|
|
|
√
|
|
8
|
67
|
TRI SANDI
|
|
|
√
|
|
|
√
|
|
|
|
|
√
|
|
8
|
67
|
SHERLI R
|
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
|
√
|
10
|
83
|
SAGA P
|
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
9
|
75
|
IBNU SALIS
|
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
8
|
67
|
Indikator Penilaian
A.
Keaktifan
1.
tidak aktif
2.
kurang aktif
3.
aktif
4.
sangat aktif
B.
Kerjasama
1.
diam saja / pasif
2.
kurang bekerja sama
3.
tidak menghargai kelompok
4.
dapat bekerja sama
C.
Gagasan / Ide
1.
tidak punya ide
2.
punya ide tapi kurang tepat
3.
punya ide sedikit tapi tepat
4.
banyak ide dan tepat
Penskoran
Skor Tertinggi : 4 x 3 = 12
Skor Terendah : 1 x 3 = 3
Na = Skor perolehan
tertinggi x 100
Skor tertinggi
Kriteria Penilaian
85 – 100 : Sangat
baik : A
70 – 84 : Baik : B
55 – 69 : Cukup : C
45 – 54 : Kurang : D
0 – 44 : Sangat Kurang :
E
Dari
hasil pengamatan diskusi kelompok tingkat keaktifan, kerja sama dan gagasan/
ide siswa dalam satu kelompok masih kurang. Penilaian juga dilakukan dengan
lembar evaluasi, sebagai berikut :
Data Hasil Evaluasi Belajar Siswa
No
|
Nama Siswa
|
Nomor Soal
|
Jumlah skor
|
Nilai
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
||||
1
|
Adi Junianto
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
6
|
60
|
2
|
Ayu Oktafiana
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
10
|
100
|
3
|
Ade Suryatika
|
0
|
1
|
0
|
0
|
1
|
6
|
60
|
4
|
Bagus Riyan P
|
1
|
1
|
1
|
1
|
0
|
8
|
80
|
5
|
Dita Ayu Damayanti
|
0
|
0
|
1
|
1
|
0
|
6
|
60
|
6
|
Della Aries Pratika
|
1
|
1
|
0
|
1
|
0
|
6
|
60
|
7
|
Efi Nur Laili
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
8
|
80
|
8
|
Eko Achmad Mochid
|
1
|
1
|
0
|
0
|
0
|
6
|
60
|
9
|
Ifa Nur Laela
|
1
|
0
|
1
|
1
|
0
|
6
|
60
|
10
|
Indah Dwi Ristanti
|
1
|
1
|
0
|
1
|
0
|
6
|
60
|
11
|
Ivan Ari Sandi
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
10
|
100
|
12
|
M. Dany Kurniawan
|
1
|
0
|
0
|
1
|
1
|
6
|
60
|
13
|
M. Dony Kurniawan
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
10
|
100
|
14
|
M. Ardian
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
10
|
100
|
15
|
Risma Andantyas A
|
1
|
1
|
0
|
0
|
0
|
8
|
80
|
16
|
Regar Andhika B
|
0
|
0
|
1
|
1
|
0
|
6
|
60
|
17
|
Riskha May S
|
0
|
1
|
1
|
0
|
1
|
6
|
60
|
18
|
Shelvi Rahmawati
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
10
|
100
|
19
|
Sherli Rahmawati
|
0
|
1
|
1
|
1
|
0
|
6
|
60
|
20
|
Tri Sandi
|
1
|
1
|
1
|
0
|
0
|
6
|
60
|
21
|
Saga P
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
8
|
80
|
22
|
Ibnu Salis
|
1
|
0
|
1
|
1
|
0
|
6
|
60
|
Keterangan: Jawaban
benar = 1
Jawaban salah = 0
Dari 22 siswa yang menjawab benar semua sebanyak 4 siswa, siswa yang
menjawab benar 4 soal sebanyak 4 siswa, siswa yang menjawab benar 3 soal
sebanyak 13 siswa. Ini dapat dikatakan bahwa siswa banyak yang kurang menguasai
materi pembelajaran dan pembelajaran belum sepenuhnya berhasil,. Oleh karena
itu, perlu diadakan perbaikan yang dinamakan siklus II.
2. Silklus II
a.
Identifikasi Siklus II
Rencana Pembelajaran Siklus II dilaksanakan di SDN Jogomerto I Kecamatan Tanjunganom Kabupaten
Nganjuk, pada hari Senin tanggal 24 Oktober 2011. materi yang disajikan tentang
Sifat dan perubahan wujud benda. Dalam Perencanaan pembelajaran siklus II,
peneliti melakukan 3 kegiatan yaitu :
1) Kegiatan awal selama 5 menit
2) Kegiatan Inti selama 45 menit
3) Kegiatan Akhir 20 menit.
Kegiatan perbaikan pembelajaran siklus II sudah
sesuai dengan rencana yang dibuat yaitu pembelajaran menggunakan metode demonstrasi.
Semua siswa terlihat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Disamping itu, anak-anak
sudah kelihatan aktif mengikuti pembelajaran walaupun masih ada seorang siswa
yang tidak memperhatikan. Dalam mengerjakan tes evaluasi anak-anak tampak
antusias.
Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan teman
sejawat, pembelajaran siklus II sudah sesuai dengan rencana yang dibuat. Dalam
pelaksanaan pembelajaran tidak ditemui kendala berarti. Dengan temuan ini, maka
peneliti berkesimpulan bahwa kriteria pencapaian penelitian yang telah
ditentukan diawal peningkatan prestasi belajar siswa
terhadap pelajaran ipa materi sifat dan perubahan wujud benda dengan metode
demonstrasi bagi siswa kelas IV SDN Jogomerto I Kecamatan Tanjunganom Kabupaten
Nganjuk berhenti pada siklus
ini dan tidak dilanjutkan pada siklus berikutnya.
b. Hasil Observasi Siklus II
Hasil pengamatan terhadap peneliti oleh
teman sejawat
Lembar Pengamatan terhadap peneliti.
Aspek yang diamati
|
Kriteria
|
Skor
|
||
B
|
C
|
K
|
||
I
|
Ö
|
|
|
40
|
II
|
|
Ö
|
|
20
|
III
|
Ö
|
|
|
30
|
Jumlah
|
90
|
Keterangan
Aspek Yang diamati :
I :
Kesesuaian kegiatan dengan RPP
II :
Penyampaian materi Pembelajaran
III :
Pengelolaan Kelas
Kriteria
penilian
Aspek yang diamati
|
Jumlah Penskoran
|
||
Baik (B)
|
Cukup (C)
|
Kurang (K)
|
|
I
|
40
|
35
|
30
|
II
|
30
|
20
|
15
|
III
|
30
|
20
|
15
|
Jumlah
|
100
|
75
|
60
|
Penilaian
Proses : 1 + 2 + 3
Berikut
adalah hasil pengamatan kerja kelompok dalam siklus II diperoleh data sebagai
berikut :
Lembar Pengamatan Kinerja Kelompok.
Nama / Kelompok
|
Aspek yang dinilai
|
Jumlah Skor
|
Nilai Akhir
|
|||||||||||
Keaktifan
|
Kerjasama
|
Gagasan/ Ide
|
||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
|
|
|
Kelompok
1
|
|
|
|
|||||||||||
ADI JUNIANTO
|
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
9
|
75
|
ADE SURYATIKA
|
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
9
|
75
|
BAGUS RIYAN P
|
|
|
√
|
|
|
√
|
|
|
|
|
√
|
|
8
|
67
|
AYU. O
|
|
|
|
√
|
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
10
|
83
|
DELLA ARIES P
|
|
|
√
|
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
8
|
67
|
Kelompok
2
|
|
|
|
|||||||||||
DITA AYU D
|
|
√
|
|
|
|
|
|
√
|
|
|
√
|
|
9
|
75
|
EFI NUR L
|
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
√
|
|
|
8
|
67
|
EKO ACHMAD M
|
|
|
√
|
|
|
√
|
|
|
|
|
√
|
|
8
|
67
|
IFA NUR L
|
|
|
√
|
|
|
√
|
|
|
|
|
√
|
|
8
|
67
|
INDAH DWI R
|
|
|
|
√
|
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
10
|
83
|
Kelompok
3
|
|
|
|
|||||||||||
IVAN ARI S
|
|
|
|
√
|
|
√
|
|
|
|
|
√
|
|
10
|
83
|
M. DANY K
|
|
|
√
|
|
|
√
|
|
|
|
|
√
|
|
8
|
67
|
M. ARDIAN
|
|
|
√
|
|
|
√
|
|
|
|
|
√
|
|
8
|
67
|
RISMA A A
|
|
|
|
√
|
|
|
√
|
|
|
|
|
√
|
11
|
92
|
RISKHAMAY S
|
|
|
|
√
|
|
√
|
|
|
|
|
|
√
|
10
|
83
|
SHELVI R
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
|
|
√
|
10
|
83
|
Kelompok
4
|
|
|
|
|||||||||||
M DONY
K
|
|
√
|
|
|
|
|
√
|
|
|
|
|
√
|
11
|
92
|
REGAR A B
|
|
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
√
|
|
11
|
92
|
TRI SANDI
|
|
|
√
|
|
|
√
|
|
|
|
|
√
|
|
8
|
67
|
SHERLI R
|
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
|
√
|
10
|
83
|
SAGA P
|
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
9
|
75
|
IBNU SALIS
|
|
|
|
√
|
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
10
|
83
|
Indikator Penilaian
A.
Keaktifan
1.
tidak aktif
2.
kurang aktif
3.
aktif
4.
sangat aktif
B.
Kerjasama
1.
diam saja / pasif
2.
kurang bekerja sama
3.
tidak menghargai kelompok
4.
dapat bekerja sama
C.
Gagasan / Ide
1.
tidak punya ide
2.
punya ide tapi kurang tepat
3.
punya ide sedikit tapi tepat
4.
banyak ide dan tepat
Penskoran
Skor
Tertinggi : 4 x 3 = 12
Skor
Terendah : 1 x 3 = 3
Na = Skor perolehan tertinggi x 100
Skor tertinggi
Kriteria Penilaian
85 – 100 : Sangat baik : A
70 – 84 : Baik : B
55 – 69 : Cukup :
C
45 – 54 : Kurang :
D
0 – 44 :
Sangat Kurang : E
Berdasarkan hasil pengamatan
diskusi kelompok tingkat keaktifan, kerjasama dan gagasn / ide siswa dalam satu
kelompok sudah baik. Hasil yang dicapaipun sangat memuaskan.
Selain itu penilaian juga
dilakukan dengan lembar evaluasi, sebagai berikut
Data Hasil Evaluasi Belajar Siswa
No
|
Nama Siswa
|
Nomor Soal
|
Jumlah skor
|
Nilai
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
||||
1
|
Adi Junianto
|
1
|
0
|
1
|
1
|
1
|
8
|
80
|
2
|
Ayu Oktafiana
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
10
|
100
|
3
|
Ade Suryatika
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
8
|
80
|
4
|
Bagus Riyan P
|
1
|
1
|
1
|
1
|
0
|
8
|
80
|
5
|
Dita Ayu Damayanti
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
10
|
100
|
6
|
Della Aries Pratika
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
8
|
80
|
7
|
Efi Nur Laili
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
8
|
80
|
8
|
Eko Achmad Mochid
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
10
|
100
|
9
|
Ifa Nur Laela
|
1
|
1
|
1
|
1
|
0
|
8
|
80
|
10
|
Indah Dwi Ristanti
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
10
|
100
|
11
|
Ivan Ari Sandi
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
10
|
100
|
12
|
M. Dany Kurniawan
|
1
|
0
|
1
|
1
|
1
|
8
|
80
|
13
|
M. Dony Kurniawan
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
10
|
100
|
14
|
M. Ardian
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
10
|
100
|
15
|
Risma Andantyas A
|
1
|
1
|
1
|
0
|
0
|
6
|
60
|
16
|
Regar Andhika B
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
8
|
80
|
17
|
Riskha May S
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
8
|
80
|
18
|
Shelvi Rahmawati
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
10
|
100
|
19
|
Sherli Rahmawati
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
10
|
100
|
20
|
Tri Sandi
|
1
|
1
|
1
|
1
|
0
|
8
|
80
|
21
|
Saga P
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
8
|
80
|
22
|
Ibnu Salis
|
1
|
0
|
1
|
1
|
1
|
8
|
80
|
Keterangan: Jawaban benar = 1
Jawaban
salah = 0
Dari 22 siswa yang menjawab benar semua sebanyak 8 siswa, siswa yang
menjawab benar 4 soal sebanyak 11 siswa, siswa yang menjawab benar 3 soal
sebanyak 1 siswa. Ini dapat dikatakan siswa sudah banyak yang menguasai materi
dan dapat dikatakan bahwa pembelajaran
sepenuhnya berhasil
B. PEMBAHASAN
1.
Silkus I
Pada siklus I keberhasilan pemebelajaran
IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) tentang “sifat dan perubahan wujud benda” masih
sangat rendah. Hasil evaluasi belajar yang dicapaipun masih sangat rendah. Hal
ini dikarenakan dalam pembelajaran siklus I ada beberapa langkah atau prosedur
pembelajaran yang terlewatkan.
Dari 22 siswa yang nilainya sesuai
KKM dan yang diatas KKM hanya sebanyak 9 siswa, kenyataan tersebut menunjukkan
belum sepenuhnya pembelajaran siklus I berhasil. Oleh karena itu, perlu
diadakan perbaikan yang dinamakan siklus II.
2.
Siklus II
Pembelajaran siklus II merupakan perbaikan
pembelajaran siklus I. Pembelajaran siklus II berdasarkan teori, penggunaan
metode demonstrasi dimaksudkan agar penjelasan lebih menarik dan mudah dipahami
oleh siswa. Pada siklus II keberhasilan pembelajaran IPA tentang sifat dan
perubahan wujud benda sudah meningkat. Hasil evaluasi belajar yang dicapaipun
meningkat. Rata-rata nilai siswa sesuai dengan KKM.
Berdasarkan tes evaluasi
seluruh siswa sudah menguasai materi pelajaran, berarti ada peningkatan. Ini
berarti pembelajaran siklus II dapat dikatakan berhasil.
|
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan analisis data dan
pembahasan seperti terlihat pada bab IV, hasil penelitian ini dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Penggunaan metode demonstrasi pada pelajaran
IPA materi sifat dan perubahan wujud benda dapat meningkatkan prestasi belajar siswa
terutama pada siswa kelas IV SDN Jogomerto I Kecamatan Tanjunganom Kabupaten
Nganjuk.
2. Suatu penjelasan akan lebih menarik dan
mudah dimengerti jika disertai dengan demonstrasi
3. Dengan demonstrasi dapat mengembangkan
rasa tanggung jawab dan merangsang siswa untuk berpikir secara ilmiah
4. Metode Demonstrasi merupakan
salah satu metode yang dapat menambah pengalaman siswa, membuat siswa
lebih aktif dalam pembelajaran karena siswa mengalamiya sendiri.
B. Saran
1. Kepada Guru Sekolah Dasar agar mempertimbangkan pemberian materi
pembelajaran dengan berbagai macam strategi dan metode, salah satunya metode
Demonstrasi
2. Kepada Guru hendaknya mempunyai kreatifitas dalam memilih dan
menggunakan strategi pembelajaran.
3. Guru mampu mengelompokkan siswa sesuai
dengan kebutuhan permasalahan dan pengembangan kemampuan siswa dalam demonstrasi.
|
|
Andayani,dkk.2009.PDGK4501.Jakarta, Universitas Terbuka
Budi Wahyono, Setya
Nurachmandani. 2008. Ilmu Pengetahuan
Alam 4 Untuk SD/MI Kelas IV,
Jakarta : Pusat Pembukuan, Departemen Pendidikan Nasional
Haryanto. 2004. Sains 4, Jakarta : Erlangga
Abdullah
”pengertian-pendidikan-ipa” http://izzatinkamala.wordpress.com, diakses tanggal
Baswedan”Tujuan-Pembelajaran-IPA” www.wordpress/anisbaswedan.blogpress.com, Diakses tanggal
Carin dan Sund,”hakikat_ipa”
http://wiqs.wordpress.com,
diakses tanggal
Djamarah”prestasi_belajar”http://aadesanjaya.blogspot.com.
diakses tanggal
Hamalik,”pengertian-metode-demonstrasi” http://www.scribd.com/doc/49510633/
diakses tanggal
Powler”Hakekat Sains dan
Pembelajaran Sains di SD”, Http://id.wikipedia.org/wiki/ilmu_alam, diakses tanggal
Roestiyah.” prestasi-belajar” tanhttp://aadesanjaya.blogspot.com
diakses tanggal
Sardiman, “teori-teori-belajar”http://www.scribd.com/doc diskses
tanggal
Soemartono,”pengertian-prestasi-belajar”/http://sunartombs.wordpress.com/
diakses tanggal
Suyoso“pengertian-pendidikan-ipa
”http://izzatinkamala.wordpress.com”, diakses tanggal
Slameto, arti belajar
menurut para ahli ” http://aadesanjaya.blogspot.com, diakses tanggal
|
Taksonomi_Bloom http://id.wikipedia.org/wiki/
diakses tanggal
Wastisumanto ”faktor-yang-mempengaruhi-prestasi-belajar-anak
” http://www.psikologizone.com/,
diakses tanggal
WJS Poerwadarminta,” pengertian-prestasi-belajar” http://www.cantiknya-ilmu.co.cc diakses tanggal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar